Thailand dengan cepat memposisikan dirinya sebagai pemain terdepan dalam industri kendaraan listrik (EV), dengan Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Srettha Thavisin yang menyatakan keyakinannya terhadap potensi negara tersebut sebagai pusat regional untuk manufaktur EV. Didukung oleh rantai pasokan yang kuat, infrastruktur yang mapan, dan kebijakan pemerintah yang mendukung, Thailand menarik produsen global dan mendorong ekspornya ke pasar internasional.
Menurut Dewan Investasi Thailand (BOI), 16 produsen kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) telah diberikan hak istimewa investasi, dengan total investasi melebihi THB39,5 miliar. Di antara produsen tersebut terdapat produsen mobil Jepang ternama yang beralih dari mesin pembakaran internal tradisional ke EV, serta pemain baru dari Eropa, Tiongkok, dan negara-negara lain. Perusahaan-perusahaan ini sedang dalam proses membangun fasilitas manufaktur mereka di Thailand, dengan operasi yang akan dimulai akhir tahun ini.
Selain produsen BEV, BOI juga memberikan hak istimewa investasi kepada 17 produsen baterai EV, 14 produsen baterai kepadatan tinggi, dan 18 produsen komponen EV. Total investasi untuk sektor-sektor ini masing-masing berjumlah THB11,7 miliar, THB12 miliar, dan THB5,97 miliar. Dukungan komprehensif ini menunjukkan komitmen Thailand untuk mengembangkan ekosistem EV yang berkembang pesat, yang mencakup semua aspek rantai pasokan.
Untuk memperkuat infrastruktur kendaraan listrik, BOI telah menyetujui hak istimewa investasi bagi 11 perusahaan untuk membangun stasiun pengisian daya kendaraan listrik di seluruh Thailand, dengan total nilai investasi yang melampaui THB5,1 miliar. Investasi ini akan berkontribusi pada perluasan jaringan pengisian daya yang kuat di seluruh negeri, mengatasi salah satu masalah utama adopsi kendaraan listrik dan memfasilitasi pertumbuhan pasar kendaraan listrik.
Pemerintah Thailand, bekerja sama dengan BOI, secara aktif berupaya menarik lebih banyak produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di negara tersebut, khususnya dari Amerika Serikat, Eropa, dan Korea Selatan. Perdana Menteri Srettha Thavisin telah memimpin delegasi untuk bertemu dengan produsen utama di seluruh dunia, memamerkan potensi Thailand sebagai pusat kendaraan listrik regional. Upaya pemerintah difokuskan pada penonjolan keunggulan kompetitif negara tersebut, termasuk rantai pasokan, infrastruktur, dan kebijakan pendukung yang mapan.
Komitmen Thailand terhadap industri kendaraan listrik sejalan dengan tujuan yang lebih luas, yaitu transportasi berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Pemerintah juga mempromosikan penggunaan sumber energi terbarukan untuk menggerakkan pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang, yang selanjutnya mendorong kemajuan negara menuju masa depan yang lebih hijau.
Dengan investasi strategis dan lingkungan bisnis yang menguntungkan, Thailand muncul sebagai pemain terkemuka dalam lanskap kendaraan listrik global. Ambisi negara tersebut untuk menjadi pusat manufaktur regional untuk kendaraan listrik didukung oleh kekuatannya dalam manajemen rantai pasokan, pengembangan infrastruktur, dan dukungan pemerintah. Seiring dengan percepatan perjalanan Thailand menuju elektrifikasi, negara tersebut siap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap transisi global menuju transportasi berkelanjutan.
Seiring Thailand memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik, negara ini tidak hanya akan memperoleh keuntungan dari peluang ekonomi yang terkait dengan produksi kendaraan listrik, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong lingkungan yang lebih bersih. Komitmen negara ini terhadap mobilitas berkelanjutan akan mendorong Thailand ke garis depan revolusi kendaraan listrik di kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya.
Lesley
Sichuan Green Science & Technology Ltd., Perusahaan.
sale03@cngreenscience.com
Telepon 0086 19158819659
www.cngreenscience.com
Waktu posting: 31-Jan-2024