Jaringan Listrik Berjuang untuk Mengikuti Melonjaknya Penggunaan Kendaraan Listrik, Badan Energi Internasional memperingatkan
Peningkatan pesat dalam penggunaan kendaraan listrik (EV) menimbulkan tantangan besar bagi jaringan listrik di seluruh dunia, menurut analisis terbaru yang dilakukan oleh Badan Energi Internasional (IEA). Laporan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur jaringan listrik guna memenuhi lonjakan permintaan mobilitas listrik sekaligus memastikan pasokan energi yang andal dan berkelanjutan.
Meningkatnya Tekanan pada Jaringan Listrik:
Dengan penjualan kendaraan listrik yang mencapai puncaknya, jaringan listrik menghadapi tekanan yang semakin besar. Analisis McKinsey & Company memperkirakan bahwa pada tahun 2030, Uni Eropa sendiri akan memerlukan minimal 3,4 juta titik pengisian daya publik. Namun, laporan IEA mengungkapkan bahwa upaya global untuk meningkatkan infrastruktur jaringan listrik tidak memadai, sehingga membahayakan masa depan pasar kendaraan listrik dan menghambat kemajuan dalam mencapai target iklim.
Perlunya Perluasan Jaringan Listrik:
Untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh kendaraan listrik dan mencapai tujuan iklim yang ambisius, IEA menggarisbawahi perlunya menambah atau mengganti sekitar 80 juta kilometer jaringan listrik pada tahun 2040. Peningkatan substansial ini akan menyamai total panjang seluruh jaringan listrik yang saat ini aktif di seluruh dunia. Perluasan tersebut memerlukan peningkatan investasi yang signifikan, dan laporan tersebut merekomendasikan penggandaan investasi tahunan terkait jaringan listrik menjadi lebih dari $600 miliar pada tahun 2030.
Mengadaptasi Pengoperasian dan Regulasi Jaringan Listrik:
Laporan IEA menekankan bahwa perubahan mendasar diperlukan dalam pengoperasian dan regulasi jaringan untuk mendukung integrasi kendaraan listrik. Pola pengisian daya yang tidak terkoordinasi dapat membebani jaringan listrik dan mengakibatkan gangguan pasokan. Untuk mengatasi hal ini, laporan ini menyarankan penerapan solusi pengisian daya cerdas, mekanisme penetapan harga yang dinamis, dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi yang dapat menangani peningkatan permintaan listrik.
Inovasi dalam Pengisian Infrastruktur:
Para pelaku industri mengambil langkah-langkah untuk mengurangi beban pada jaringan listrik. Perusahaan seperti GRIDSERVE memanfaatkan teknologi canggih seperti baterai lithium-ion dan energi surya untuk menawarkan solusi pengisian daya tinggi. Pendekatan inovatif ini tidak hanya meminimalkan dampak terhadap jaringan listrik tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan infrastruktur pengisian daya secara keseluruhan.
Peran Teknologi Kendaraan-ke-Jaringan:
Integrasi teknologi vehicle-to-grid (V2G) sangat menjanjikan dalam memitigasi tantangan jaringan listrik. V2G memungkinkan kendaraan listrik tidak hanya menarik listrik dari jaringan listrik tetapi juga mengembalikan kelebihan energi ke jaringan tersebut. Aliran energi dua arah ini memungkinkan kendaraan listrik berfungsi sebagai unit penyimpanan energi bergerak, mendukung stabilitas jaringan selama periode permintaan puncak dan meningkatkan ketahanan jaringan secara keseluruhan.
Kesimpulan:
Ketika transisi global menuju mobilitas listrik mendapatkan momentumnya, pembangunan dan peningkatan infrastruktur jaringan listrik harus diprioritaskan. Kapasitas dan fungsionalitas jaringan yang memadai sangat penting untuk memenuhi meningkatnya permintaan pengisian daya kendaraan listrik dan untuk memastikan pasokan energi yang andal dan berkelanjutan. Dengan upaya terpadu dalam perluasan jaringan listrik, modernisasi, dan solusi pengisian daya yang inovatif, tantangan yang ditimbulkan oleh elektrifikasi transportasi dapat diatasi secara efektif, sehingga membuka jalan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Lesley
Sichuan Green Science & Technology Ltd., Co.
0086 19158819659
Waktu posting: 16 Des-2023